BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sumber Daya
Alam (SDA) Sumber daya alam (SDA) adalah potensi sumber daya yang terkandung
dalam bumi (tanah), air, dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingan manusia. Jenis SDA dibagi menjadi dua yaitu SDA yang
dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui.
1.
SDA yang dapat diperbaharui meliputi
air, tanah, tumbuhan
dan hewan. SDA ini
harus kita jagakelestariannya agar tidak
merusak keseimbangan ekosistem.
2.
SDA yang tidak dapat diperbaharui
itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi
seperti minyak bumi, batu
bara, timah dan nikel. Kita
harus menggunakan SDA ini
seefisien mungkin.Sebab, seperti
batu bara, baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian.
SDA juga dapat dibagi menjadi dua yaitu SDA hayati dan SDA non hayati.
1.
SDA Hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti
hasil pertanian, perkebunan, pertambakan, dan perikanan. Sumber daya hayati adalah salah satu sumber dayadapat
pulih atau terbarukan (renewable
resources) yang terdiri atas flora dan fauna. Sumber daya hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumberdaya yang mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian.
Jenis‐jenis sumber daya hayati di antaranya adalah pohon, ikan, rumput laut, plankton, zooplankton, fitoplankton, harimau, semut, cacing, rumput laut,
terumbu karang, lamun, dansebagainya.
2.
SDA
Non‐Hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik). Seperti:
air,tanah, barang‐barang tambang (Ridwanaz: 2009).
Tujuan akhir
pengelolaan sumber daya alam adalah kesejahteraan masyarakat (social welfare)
dengan tujuan antara seperti sumber devinisa, pemenuhan kebutuhan manusia,
pelestarian lingkungan, pembangunan daerah, dan pemerataa untuk keperluan
tersebut informasi mengenai ketidakpastian dalam pengambilan sumber daya alam,
ketidakstabilan dipasar sumber daya alam, ketidakpastian dan efesiensi,
kegiatan eksplorasi, distribusi dan keadialan yang sangat
diperlukan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
pada uraian latar belakang di atas maka rumusan makalah ini, adalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah
Teori Pengambilan Sumber Daya Secara Optimal?
2.
Bagaimanakah
Tingkat Harga Sumber Daya Alam?
3.
Bagaimanakah
Pola Perkembangan Produksi?
4.
Bagaimanakah
Pengaruh Persediaan Sumber Daya Alam?
5.
Bagaimanakah
Pengelolaan Dibawah Pengawasan Seorang Perencana?
6.
Bagaimanakah
Pengelolaan Oleh Seorang Pesaing Sempurna?
7.
Bagaimanakah
Pengambilan Sumber Daya Alam Oleh Seorang Monopolis?
8.
Bagaimanakah
pengaruh Ketidakpastian dalam pengambilan Sumber Daya Alam?
9.
Bagaimanakah
Ketidakstabilan dipasar Sumber Daya Alam?
10.
Bagaimanakah
Ketidakpastian dan Efesiensi?
11.
Apakah
pengertian Eksplorasi?
12.
Masalah
distribusi dan Keadilan?
C. Tujuan
Adapun tujuan ini berdasarkan
rumusan masalah di atas adalah:
1.
Mengetahui
Teori Pengambilan Sumber Daya Secara Optimal
2.
Mengetahui
Tingkat Harga Sumber Daya Alam
3.
Mengetahui
Pola Perkembangan Produksi
4.
Mengetahui
Pengaruh Persediaan Sumber Daya Alam
5.
Mengetahui
Pengelolaan Dibawah Pengawasan Seorang Perencana
6.
Mengetahui
Pengelolaan Oleh Seorang Pesaing Sempurna
7.
Mengetahui
Pengambilan Sumber Daya Alam Oleh Seorang Monopolis
8.
Mengetahui
pengaruh Ketidakpastian dalam pengambilan Sumber Daya Alam\
9.
Mengetahui
Ketidakstabilan dipasar Sumber Daya Alam
10.
Mengetahui
Ketidakpastian dan Efesiensi
11.
Mengetahui
Eksplorasi
12.
Mengetahui
Masalah Distribusi dan Keadilan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
Sumber
daya alam adalah keseluruhan kekayaan alam yang ada didalam perut dan
permukaaan bumi. Sumber daya alam meliputi salah satunya sumber daya alam yang
tak dapat diperbaharui. Manusia harus mengelola dan memanfaatkan secara efesien
agar kesediaannya maksimal, sedangkan sumber daya manusia adalah
sumber daya faktor produksi berupa tenaga kerja dan kewirausahaan yang berperan
dalam proses produksi, agar menghasilkan produk bermutu, proses produksi perlu
didukung sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Sumber daya manusia
harus memiliki kemampuan fisik, keahliaan, keterampilan, dan kepribadian yang
berkarater. Peningkatan daya saing bisa dilakukan melalui kegiatan pendidikan,
magang kerja, pelatihan, seminar, dan kursus ( Agung Feryanto: 2011).
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul
secara alami yang dapat
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Sumber daya alam mutlak
diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya
tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone,Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau
nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengahmemiliki
persediaan gas alam sebesar
sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar
setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini
seringkali tidak sejalan dengan perkembangan di negara-negara tersebut. Sumber daya manusia adalah potensi
yang merupakan asset dan fungsi sebagai modal dalam organisasi bisnis, yang
dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik
dalam mewujudkan eksistensi organisasi (Ridwana:2009).
Berdasarkan
dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam intinya terletak
pada keadaan lingkungan alam yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia
baik didalamnya terdapat sumber daya biotik dan abiotik. Sedangkan sumber daya
manusia intinya semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan yang
dimiliki oleh daerah yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia,
serta menentukan suatu pembangunan yang memadai maka selayaknya akan
terciptanya suatu karya yang cukup terpenuhi dengan kreatifitas mereka.
B.
Pengertian
Sumber Daya Alam yang Tak Dapat Diperbaharui
Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah semua kekuatan alam yang jika
sudah habis sulit diadakan kembali. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui adalah minyak bumi, gas alam, batu bara, barang tambang mineral dan
barang tambang non mineral.
Beberapa
contoh pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
a. Minyak
bumi gas alam dan batu bara untuk bahan bakar.
b. Barang
tambang logam.
Barang tambang logam dimanfaatkan
untuk adalah sebagai berikut:
1) Emas
dan perak untuk perhiasan
2) Aluminium
untuk peralatan dapur, pembungkus makanan, dan badan pesawat.
3) Besi
untuk tiang bangunan, pagar rumah dan lain-lain.
4) Tembaga
untuk bahan kawat dan kabel.
5) Nikel
untuk membuat bahan campuran logam.
6) Perunggu
untuk membuat patung.
c.
Barang tambang non logam
Barang tambang non logam
dimanfaatkan untuk :
1).
Gipsum untuk bahan cat tembok.
2).
Intan untuk perhiasan.
3).
Belerang untuk bahan obat-obatan.
4).
Grafit dan karbon untuk membuat pencil.
5).
Asbes untuk atap rumah.
6). Aspal
untuk pengeras jalan. ( Zcribed: 2011)
Sumber
daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang tidak dapat
kita hasilkan kemballi setelah kita menggunakannya. Sumber daya alam yang tak
dapat diperbaharui ada yang dapat dihasilkan kembali namun membutuhkan waktu
yang sangat lama contohnya antara lain sebagai berikut:
a. Sumber
Daya Alam Mineral Logam
Sumber
daya alam yang termasuk mineral logam antara lain emas, perak, platina, besi,
timah, nikel, tembaga, aluminium, dan mangaan. Untuk mengambil sumber daya alam
ini dilakukan dengan cara menambang. Oleh karena itu sumber daya alam ini juga
disebut barang tambang.
b. Sumber
Daya Alam Bukan Mineral Bukan Logam (Batu-Batuan)
Indonesia
juga kaya akan batu-batuan penunjang industri. Misalnya pasir kuarsa, batu
kapur, marmer, kaolin, intan, mika, asbes, batu granit, bentonit atau abu bumi,
belerang, tras, dan fosfat, batu-batu ini dapat dimanfaatkan untuk bahan
bangunan, perabot rumah tangga, kain, korek api, batu baterai dan pupuk.
c. Sumber
Daya Energi
Sumber daya
energy adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil tenaga
atau bahan bakar. Sumber daya enenrgi Indonesia meliputi minyak bumi, gas alam,
batu bara, panas bumi, dan tenaga surya. Indonesia merupakan Negara pengekspor
sumber daya energi terutama minyak bumi dan gas alam, untuk mendapatkan minyak
bumi, gas alam dan batu bara dilakukan pengeboran dan pertambangan. ( Tugino
Wordpress:2010).
Sumber
daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah sumber daya
alam yang tidak dapat dipulihkan kembali setelah habis digunakan. Adapaun
sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui antara lain minyak bumi, batu
bara, timah, dan tembaga. Sumber daya tersebut dinamai bahan tambang (bahan
galian). Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui tidak dapat dimanfaatkan
manusia dengan seenaknya, jika manusia mengambil sumber daya itu secara terus-menerus
maka akan habis. Manusia tidak dapat membudidayakan sumber daya alam itu
kembali, oleh sebab itu manusia harus menggunakan sumber daya alam yang tid k
dapat diperbaharui itu dengan sebaik-baiknya dan sehemat-hematnya (Ali Fais :
2002).
Berdasarkan
tiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam yang tak dapat
diperbaharui adalah sumber daya alam yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus-menerus akan habis dan juga pada umunya memerlukan waktu dan
proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat
terbatas.
C.
Teori Pengambilan Sumberdaya secara
Optimal
Ada 2 syarat yang harus
dipenuhi agar terdapat pengambilan sumberdaya alam secara optimal, yaitu
1) Syarat umum yang berlaku pada
produksi setiap barang yang berada dalam pasar persaingan sempurna agar dicapai
suatu tingkat efisiensi yang optimum (produsen mencapai keuntungan yang
maksimal) adalah harga barang yang dihasilkan harus sama dengan biaya produksi
marginal.
KETERANGAN
GAMBAR ;
Pada gambar
diatas, seorang produsen yang menghasilkan barang Y akan memperoleh keuntungan
yang maksimal apabila ia menghasilkan barang sebanyak Y* yaitu pada saat harga
sama dengan biaya marginal. Tetapi kalau untuk sumberdaya alam, produksi kan
ditentukan sedemikian rupa agar manfaat atau kesejahteraan masyarakat mencapai
maksimum adalah pada saat harga komoditi itu sama dengan biaya marginal
ditambah biaya alternative.
2) Syarat yang kedua dari pengambilan
sumberdaya alam secara optimal menyangkut tingkah laku dari biaya
alternative atau royalty atau biaya alternatif itu harus selalu meningkat
sebesar tingkat bunga yang berlaku dari waktu ke waktu, atau dengan kata lain
bila royalty itu dinyatakan pada harga sekarang (present value), maka ia tidak
akan berobah sepanjang waktu. ini disebut sebagai “sufficient condition”
D.
Keadaan
Tingkat Harga Sumberdaya Alam
Pola perubahan royalty agar tercapai pengambilan
sumberdaya alam yang dapat memberikan manfaat sosial bersih yang optimum, yaitu
royalty harus meningkat dengan laju sebesar tingkat bunga. Karena royalty
merupakan perbedaan antara tingkat harga yang konsumen bersedia membayar dan
biaya produksi, maka harga akan terus meningkat dengan laju setinggi tingkat
bunga, akan tetapi harga barang sumberdaya alam ini tidak akan mungkin akan
naik tanpa batas, karena akan muncul barang-barang pengganti yang relatif lebih
murah harganya
Keterangan
Gambar :
Pada
gambar diatas dapat dilihat bahwa harga akan meningkat sesuai dengan
berkembangnya waktu, namun akan ada batasanya yaitu pada periode waktu T,
dimana harga barang sumberdaya alam kita mencapai MCb yaitu biaya untuk
memperoleh barang sumberdaya alam pengganti (misalnya batu bara) bagi barang
sumberdaya alam tersebut (MC).
E. Pola Perkembangan Produksi
Produksi akan berkurang dengan semakin habisnya
sumberdaya lam yang tersimpan di dalam bumi dan ini mempunyai dampak terhadap
harga barang sumberdaya alam yang bersangkutan. Sebaliknya dapat pula terjadi
penemuan baru sehingga memungkinkan tidak segera habisnya sumberdaya alam dan
dampaknya terhadap harga sumberdaya alam itu akan bersifat menurunkan harga.
Oleh karena itu ada kekuatan yang bersifat tarik menarik yaitu antara
pengambilan sumberdaya alam dan penemuan baru sumberdaya alam itu.
F. Pengaruh Persediaan Sumberdaya Alam
Biaya pengambilan sumberdaya alam itu merupakan fungsi
baik terhadap jumlah produksi maupun terhadap persediaan sumberdaya alam. Biaya
pengambilan dapat positif, negatif, bahkan dapat pula netral dalam hubungannya
dengan jumlah persediaan sumberdaya alam yang ada didalam bumi.
Hubungan
negatif artinya adalah bahwa dengan semakin sedikitnya sumberdaya alam
yang tinggal di bumi sebagai persediaan, akan semakin tinggi biaya produksi
atau biaya pengambilan sumberdaya alam itu. Hal ini menunjukan bahwa dengan
semakin langkanya persediaan, nilai royalty akan meningkat jauh lebih lamban
daripada tingkat bunga yang berlaku.
G. Pengelolaan dibawah Pengawasan
Seorang Perencana
Masalahnya sekarang ialah bagaimana mengambil
keputusan tentang berapa yang harus diambil dan dalam periode mana, karena
pengambilan sumberdaya alam dalam satu periode akan mempunyai dampak pada biaya
dan manfaat pada periode yang lain. Dengan demikian berarti perencana itu harus
memaksimumkan nilai sekarang dari jumlah manfaat dikurangi biaya selama seluruh
periode yang bersangkutan.
Harus disadari pula bahwa ada kendala yang
berhubungan dengan tersedianya sumberdaya alam bagi masing-masing perusahaan.
Jumlah sumberdaya alam yang diambil dari persediaan sumberdaya alam pada setiap
periode adalah sama dengan perbedaan dalam jumalah persediaan pada awal periode
dan akhir periode.
Terdapat khasus dimana (a) biaya pengambilan tidak
dipengaruhi oleh volum persediaan sumberdaya alam sampai satu periode tertentu,
(b) dengan kualitas sumberdaya lam yang tetap, namun biaya pengambilan
meningkat ketika jumlah deposit sudah menipis, dan produksi bergeser ke deposit
yang kualitasnya lebih rendah.
H. Pengelolaan oleh Seorang Pesaing
Sempurna
Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, seorang
pengusaha tidak berusaha memaksimumkan kesejahteraan sosial bersih, tetapi
ingin memaksimumkan keuntungan dari sumberdaya alam yang dikelolanya. Namun
karena perusahaan disini berada dalam persaingan sempurna ia tidak dapat
mempengaruhi harga barang yang dihasilkannya. Hasil yang kita peroleh adalah
bahwa pengusaha dalam persaingan sempurna ini akhirnya akan berbuat seperti
seorang perencana yang menghasilkan barang sumberdaya alam demi manfaat bersih
yang maksimal bagi masyarakat.
Jadi
pengelolaan oleh serorang pesaing sempurna selalu bersifat efisien sehingga
biaya per unit dapat diturunkan dan biaya berpengaruh karena persediaan
tercukupi.
I. Pengambilan Sumberdaya Alam oleh
Seorang Monopolis
Monopolis maksudnya adalah seorang pengusaha tunggal
dalam satu industry yang bekerja mengambil sumberdaya alam. Tujuan seorang
monopolis adalah untuk memaksimumkan keuntungan. Dalam pengambilan sumberdaya
alam oleh seorang monopolis memiliki syarat bahwa penerimaan marginal harus
sama dengan biaya marginal ditambah royalty.
J. Ketidakpastian Dalam Pengambilan
Sumber Daya Alam
Ketidakpastian
tidak akan mempunyai pengaruh apapun terhadap pengambilan sumber daya alam. Hal
ini disebabkan oleh karena pengelola sumber daya alam dapat menjamin keamanan
dirinya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada umumnya
ketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi.
Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan harga,
dan dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumber daya alam
itu.
Pengaruh
perubahan tingkat bunga tidak menerangkan peningkatan dalam pengambilan sumber
daya alam, apabila bersama dengan itu terjadi penemuan baru sebagai hasil
ekspolorasi sehingga menambah cadangan sumber daya alam. Pengaruh
ketidakpastian terhadap pengambilan sumber daya alam itu akan diperkirakan
dengan tepat bila pengaruhnya terjadi terhadap permintaan sumber daya alam.
Ketidakpastian seperti ini mempunyai hubungan yang positif dengan jarak waktu
pengambilan keputusan untuk mengambil sumber daya alam. Sipemilik sumber daya
akan lebih tidak pasti terhadap permintaan 20 tahun yang akan datang daripada 2
tahun yang akan datang.
Ketidakpastian
tentang saat terjadinya pengantian sumber daya alam dengan sumber daya alam
pengganti yang harganya lebih murah, akan menimbulkan risiko hilangnya pasar,
kalau dianggap pemilik sumber daya alam itu ingin memaksimumkan nilai sekarang
dari sumber daya alam yang dimilikinya, maka ini berarti bahwa ia akan
mempercepat pengambilan sumber daya alam yang dimilikinya (deplesi).
Ketidakpastian
disisi penawaran akan terjadi bila ada ketidakpastian terhadap hasil usaha
eksplorasi. Tetapi pada umumya pemilik sumber daya alam khawatir terhadap ketidakpastian
yang berupah kehabisan sumber daya alam yang tidak diketahuai volumennya.
Intuisi kita mengatakan bahwa bila sipemilik itu bersifat tidak berani
mengambil risiko, maka ia akan mengurangi pengambilan sumber daya alam (konservasi)
untuk digunakan di masa yang akan datang. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ketidakpastian tidak selalu mendorong adanya diplisi dan karenanya tidak selalu
mencerminkan adanya tingkat bunga yang lebih tinggi (M. Suparmoko:2008)
Pada
umumnya ketidakpastian disini dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi.
Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan harga,
dan dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumberdaya alam
itu Ketidakpastian dapat terjadi pada sisi permintaan maupun pada sisi
penawaran dari sumerdaya alam. Pengaruh tingkat bunga tidak cukup menerangkan
peningkatan dalam pengambilan sumberdaya alam, apabila bersama dengan itu
terjadi penemuan baru sebagai hasil eksplorasi sehingga menambah persediaan
sumberdaya alam Ketidakpastian di sisi penawaran akan terjadi bila ada
ketidakpastian terhadap hasil usaha eksplorasi. Ketidakpastian tidak selalu
mendorong adanya deplisi dan karenanya tidak selalu mencerminkan adanya tingkat
bunga yang lebih tinggi (Speunand:2011)
Berdasarkan
dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pada umumnya ketidakpastian
itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi. Semakin tinggi
tingkat bunga akan semakin tingi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan
sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu,
sehingga hasil ekspolorasi menambah cadangan persedian sumber daya
alam.
K.
Ketidakstabilan
Di pasar Sumber Daya Alam
Ketidakstabilan
di pasar sumber daya alam tidak mudah untuk mengatakan apakah kepastian akan
mempercepat atau memperlambat penggalian sumber daya alam, karena ini semua
tergantung pada sifat ketidakpastian itu sendiri. Namun jelas akan ada
ketidakstabilan dipasar sumber daya alam sehingga pengambilan sumber daya alam
akan tidak efesien sifatnya.
Sumber
daya alam membuat harapan mengenai harga sumber daya alam tertentu dikemudian
hari karena tidak ada pengetahuan yang lengkap mengenai pasar sumber daya alam
dikemudian hari, maka ia membuat keputusan atas dasar harapanya beberapa banyak
sumber daya alam yang harus diambil dalm tanah untuk setiap saat, misalkan
karena suatu alasan harga barang sumber daya alam meningkat, kemudian
terbentuklah harapan menganai harga sumber daya alam itu di masa datang yaitu
bahwa harga akan lebih tinggi hal ini membuat harga sekarang menjadi lebih
tinggi, karena pemilik SDA akan memutuskan mengurangi produksi pada saat ini,
dan menyimpan sumber daya SDA itu dalam tanah guna menarik
keuntungan-keuntungan dikemudian hari bila harapan harga yang lebih tinggi
dikemudian hari menjadi kenyataan (M. Suparmoko :2008)
Ketidakstabilan di pasar sumber daya alam akan
menyebabkan pengambilan sumberdaya alam tidak efisien sifatnya. Pemilik
sumberdaya alam membuat harapan mengenai harga sumberdaya alam dikemudian hari,
karena tidak adanya pengetahuan yang lengkap mengenai pasar sumber daya
alam itu dikemudian hari, maka ia akan membuat keputusan atas dasar harapanya
berapa banyak sumber daya alam harus diambil dari dalam tanah untuk setiap
saat. Harapan dikemudian hari harga
sumberdaya alam jauh lebih tinggi tergantung pada apa yang disebut “ elasticity
of expectation” yaitu persentase perubahan di dalam harga yang diharapkan
dibagi dengan persentase perubahan harga sekarang. Apabilaelasticity of
substitution lebih besar dari satu, maka akan terjadi perubahan harga
yang sifatnya eksplosif, sedangkan bila elastisitasnya itu sama dengan atau
lebih kecil dari satu maka akan terdapat harga keseimbangan. Perkembangan
permintaan dan biaya produksi akan menentukan batas harga yang diharapkan
dikemudian hari (Speunand:2011).
Berdasarkan
dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebuah harapan akan
tentang pengelolaan yang tidak efesien sehingga membuat keputusan atas dasar
harapanya harus diambil dari dalam tanah untuk setiap saat dengan tujuan dibagi
dengan persentase perubahan harga sekarang.
L.
Ketidakpastian
dan Efesiensi
Keputusan
masyarakat biasanya lebih tepat didasarkan pada posisi yang netral terhadap
risiko, meskipun para anggota masyarakat itu sendiri bersikap tidak mau menanggung
risiko. Inilah sebabnya sementara ekonom menerima bahwa tingkat bunga
masyarakat (social rate of interest) lebih rendah daripada tingkat bunga
yang dikhendaki oleh perorangan (private rate of interest). Tingkat
bunga perorangan mencakup risiko yang dipikul oleh investor individual, dan
harus dilupakan dalam hal keputusan investasi oleh masyarakat.
Pemilik
sumber daya alam perorangan, keadaanya agak berbeda yaitu bahwa maksimasi
keuntungan yang diharapkan tidaklah tepat, karena pasar untuk menggeser risiko
itu tidak ada, sehingga pemilik sumber daya alam akan menghindari risiko (risk
averter). Akhirnya dalam membandingkan antara pengelola sumber daya alam
yang tak dapat diperbaharui oleh pemerintah dan oleh individu belum jelas nama
yang akan dapat mengelola dengan baik. Perencanaan pemerintah dilakukan dari
segi kemampuanya dalam mengelola. Walupun tujuannya hanya untuk memaksimumkan
kesejahteraan masyarakat, perencanaan perlu menentukan harapan untuk
pasar yang datang. Dalm hal ini belum tentu perencana tersebut mampu menentukan
harga dimasa akan datang dengan tepat dan lebih baik daripada pengusaha
individual (M. suparmoko:2008).
M.
Eksplorasi
Eksplorasi
adalah kegiantan yang meningkatkan jumlah cadangan sumber daya alam sehingga
akan menurunkan biaya pengambilan sumber daya alam itu.perlu diketahui bahwa
perubahan dalam cadangan sumber daya alam merupakan beda antara hasil penemuan
baru dan jumlah yang diambil, tanpa eksplorasi cadangan sumber daya alam dapat
meningkat bila penemuan baru sumber daya alam lebih tinggi volumenya daripada
yang dipakai.
Biaya
pengambilan sumber daya alam disamping dipengaruhi oleh banyaknya barang sumber
daya alam yang diambil, juga dipengaruhi oleh volume cadangan sumber daya alam
itu. Selanjutnya besarnya persediaan dipengaruhi oleh hasil eksplorasi,
sehingga eksplorasi itu akhinya mempengaruhi biaya pengambilan barang sumber
daya alam (M. Suparmoko : 2008).
N.
Masalah
Distribusi dan keadilan.
Masalah
distribusi dan keadilan sejauh ini kreteria yang dipakai untuk menilai
pengambilan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah kereteria
efesiensi. Pada umumnya untuk menilai apakah suatu tindakan itu layak atau
tidak, disamping dilihat dari sudut efesiensi juga dilihat dari sudut keadilan
(equity) atau distribusi dari kenaikan hasil produksi
tersebut. Masalah distribusi dapat dipandang dalam kaitanya dengan distribusi
antar anggota masyarakat pada saat sekarang (generasi sekararang) dan dapat
pula dilihat distribusinya antargenerasi (intergeneration distribution).
Masalah
sekarang ialah bagaimana menghitung nilai sekarang dari manfaat yang akan
diterima oleh generasi yang akan datang. Dengan suatu tingkat diskonto tertentu
sangat dimungkinkan suatu program pengambilan sumber daya alam efesien bagi
generasi sekarang namun tidak menunjukkan apa-apa untuk generasi yang akan
datang. Hal ini dapat dipertimbangkan dengan perhitungan diskonto secara social
(social discounting).
Tingkat
diskonto sosial biasanya lebih rendah daripada tingkat diskonto pribadi (privet
rate of discount). Literatur yang membicarakan hubungan antar tingkat
diskonto soaial dan tingkat diskonto pribadi, biasanya dalam kaitanya dengan
evaluasi proyek-proyek pemerintah, seperti pembangunan dan jalan raya. Namun
ada pula yang menggunakan untuk manfaat yang akan dbagi generasi yang akan
datang. Ide pokonya adalah bahwa konsumsi generasi mendatang merupakan barang
public bagi masyarakat generasi sekarang yaitu bahwa setiap pribadi pada saat
ini akan merasa senang atau bahagia dengan adanya prospek yang bagus bagi
generasi mendatang. Kepuasan yang didapat sesesorang tidak mengurangi kepuasan
orang lain. Ini menyebabkan tingkat diskonto social ditentukan lebih rendah
daripada tingkat diskonto pribadi.
(M. Suparmoko: 2008)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber
daya alam intinya terletak pada keadaan lingkungan alam yang mempunyai nilai
untuk memnuhi kebutuhan manusia baik didalamnya terdapat sumber daya biotik dan
abiotik. Sedangkan sumber daya manusia intinya semua potensi yang berhubungan
dengan data kependudukan yang dimiliki oleh daerah yang dapat dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia, serta menentukan suatu pembangunan
yang memadai maka selayaknya akan terciptanya suatu karya yang cukup terpenuhi
dengan kreatifitas mereka.
Sumber
daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jumlahnya
terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan
apabila digunakan secara terus-menerus akan habis dan juga pada umunya
memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk
sehingga jumlahnya sangat terbatas.
Pada
umumnya ketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi.
Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tingi pula tingkat kenaikan harga,
dan dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumber daya alam
itu, sehingga hasil Ekspolorasi menambah cadangan persedian sumber
daya alam.
Sebuah harapan
akan tentang pengelolaan yang tidak efesien sehingga membuat keputusan atas
dasar harapanya harus diambil dari dalam tanah untuk setiap saat dengan tujuan
dibagi dengan persentase perubahan harga sekarang, sedangkan tingkat bunga
masyarakat (social rate of interest) lebih rendah daripada tingkat bunga
yang dikhendaki oleh perorangan (private rate of interest). Tingkat
bunga perorangan mencakup risiko yang dipikul oleh investor individual, dan
harus dilupakan dalam hal keputusan investasi oleh masyarakat.
Pengambilan
sumber daya alam itu. perlu diketahui bahwa perubahan dalam cadangan sumber
daya alam merupakan beda antara hasil penemuan baru dan jumlah yang diambil,
tanpa eksplorasi cadangan sumber daya alam dapat meningkat bila penemuan baru
sumber daya alam lebih tinggi volumenya daripada yang dipakai. Masalah sekarang
ialah bagaimana menghitung nilai sekarang dari manfaat yang akan diterima oleh
generasi yang akan datang. Intinya dalam kesimpulan ini secara keseluruhan
perlu diingat bahwa telah dianggap seolah-olah dunia ini akan kehabisan sumber
daya alam dan bila sumber daya alam habis akan ada kehancuran dalam
kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
Saran
kami bahwa dalam suatu sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui perlu
adanya kerja sama yang baik dalam setiap aktifitasnya supaya dalam suatu sumber
daya alam yang tak diperbaharui dan sumber daya alam yang tak dapat
diperbaharui dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai
tujuan seperti yang diinginkan dalam suatu pengelolaan sumber daya yang tak
dapat diperbaharui.
DAFTAR PUSTAKA
Feryanto Agung. 2011. Ekonomi kelas
X. Klaten: Intan pariwara.
Ir. Rosmiati,Msi. 2014. Diktat
Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Medan: PTKI Medan
M. Suparmoko. 2008. Ekonomi Sumber
Daya Alam Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Speunand. 2011. Pengelolaan Sumber
Daya Alam Yang Tak Dapat Diperbaharui.Http.s
Ridwanaz. 2009. Pengertian Sumber
Daya Alam Macam dan Jenisnya. Http.
Wordprees
Tugino. 2010. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang
Berkelanjutan. Http.
Zcribed.
2011. Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui. Http.
No comments:
Post a Comment