Thursday 24 May 2018

Contoh Maklah ESDAL Pengelolaan SDA Tidak Dapat Diperbarui


BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Sumber Daya Alam (SDA) Sumber daya alam (SDA) adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi (tanah), air, dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Jenis SDA dibagi menjadi dua yaitu SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui.
1.            SDA yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini harus kita jagakelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem.
2.            SDA yang tidak dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita harus menggunakan SDA ini seefisien mungkin.Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian.
SDA juga dapat dibagi menjadi dua yaitu SDA hayati dan SDA non hayati.
1.            SDA Hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti hasil pertanian, perkebunan, pertambakan, dan perikanan. Sumber daya hayati adalah salah satu sumber dayadapat pulih atau terbarukan (renewable resourcesyang terdiri atas flora dan fauna. Sumber daya hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumberdaya yang mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian.
Jenisjenis sumber daya hayati di antaranya adalah pohon, ikan, rumput laut, plankton, zooplankton, fitoplankton, harimau, semut, cacing, rumput laut, terumbu karang, lamun, dansebagainya.
2.      SDA NonHayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik). Seperti: air,tanah, barangbarang tambang (Ridwanaz: 2009).
Tujuan akhir pengelolaan sumber daya alam adalah kesejahteraan masyarakat (social welfare) dengan tujuan antara seperti sumber devinisa, pemenuhan kebutuhan manusia, pelestarian lingkungan, pembangunan daerah, dan pemerataa untuk keperluan tersebut informasi mengenai ketidakpastian dalam pengambilan sumber daya alam, ketidakstabilan dipasar sumber daya alam, ketidakpastian dan efesiensi, kegiatan eksplorasi, distribusi dan keadialan yang  sangat diperlukan.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di  atas maka rumusan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1.            Bagaimanakah Teori Pengambilan Sumber Daya Secara Optimal?
2.            Bagaimanakah Tingkat Harga Sumber Daya Alam?
3.            Bagaimanakah Pola Perkembangan Produksi?
4.            Bagaimanakah Pengaruh Persediaan Sumber Daya Alam?
5.            Bagaimanakah Pengelolaan Dibawah Pengawasan Seorang Perencana?
6.            Bagaimanakah Pengelolaan Oleh Seorang Pesaing Sempurna?
7.            Bagaimanakah Pengambilan Sumber Daya Alam Oleh Seorang Monopolis?
8.            Bagaimanakah pengaruh Ketidakpastian dalam pengambilan Sumber Daya Alam?
9.            Bagaimanakah Ketidakstabilan dipasar Sumber Daya Alam? 
10.        Bagaimanakah Ketidakpastian dan Efesiensi?
11.        Apakah pengertian Eksplorasi?
12.         Masalah distribusi dan Keadilan?

C.  Tujuan
Adapun tujuan ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah:
1.            Mengetahui Teori Pengambilan Sumber Daya Secara Optimal
2.            Mengetahui Tingkat Harga Sumber Daya Alam
3.            Mengetahui Pola Perkembangan Produksi
4.            Mengetahui Pengaruh Persediaan Sumber Daya Alam
5.            Mengetahui Pengelolaan Dibawah Pengawasan Seorang Perencana
6.            Mengetahui Pengelolaan Oleh Seorang Pesaing Sempurna
7.            Mengetahui Pengambilan Sumber Daya Alam Oleh Seorang Monopolis
8.            Mengetahui pengaruh Ketidakpastian dalam pengambilan Sumber Daya Alam\
9.            Mengetahui Ketidakstabilan dipasar Sumber Daya Alam
10.        Mengetahui Ketidakpastian dan Efesiensi
11.        Mengetahui Eksplorasi
12.        Mengetahui Masalah Distribusi dan Keadilan











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
Sumber daya alam adalah keseluruhan kekayaan alam yang ada didalam perut dan permukaaan bumi. Sumber daya alam meliputi salah satunya sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui. Manusia harus mengelola dan memanfaatkan secara efesien agar kesediaannya  maksimal, sedangkan sumber daya manusia adalah sumber daya faktor produksi berupa tenaga kerja dan kewirausahaan yang berperan dalam proses produksi, agar menghasilkan produk bermutu, proses produksi perlu didukung sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Sumber daya manusia harus memiliki kemampuan fisik, keahliaan, keterampilan, dan kepribadian yang berkarater. Peningkatan daya saing bisa dilakukan melalui kegiatan pendidikan, magang kerja, pelatihan, seminar, dan kursus ( Agung Feryanto: 2011).
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti IndonesiaBrazilKongoSierra Leone,Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengahmemiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan di negara-negara tersebut. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan fungsi sebagai modal dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi (Ridwana:2009).
Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam intinya terletak pada keadaan lingkungan alam yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia baik didalamnya terdapat sumber daya biotik dan abiotik. Sedangkan sumber daya manusia intinya semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan yang dimiliki oleh daerah yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, serta menentukan suatu  pembangunan yang memadai maka selayaknya akan terciptanya suatu karya yang cukup terpenuhi dengan kreatifitas mereka.
B.     Pengertian Sumber Daya Alam yang Tak Dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah semua kekuatan alam yang jika sudah habis sulit diadakan kembali. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah minyak bumi, gas alam, batu bara, barang tambang mineral dan barang tambang non mineral.
Beberapa contoh pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
a.         Minyak bumi gas alam dan batu bara untuk bahan bakar.
b.         Barang tambang logam.
Barang tambang logam dimanfaatkan untuk adalah sebagai berikut:
1)        Emas dan perak untuk perhiasan
2)        Aluminium untuk peralatan dapur, pembungkus makanan, dan badan pesawat.
3)        Besi untuk tiang bangunan, pagar rumah dan lain-lain.
4)        Tembaga untuk bahan kawat dan kabel.
5)         Nikel untuk membuat bahan campuran logam.
6)         Perunggu untuk membuat patung.
c. Barang tambang non logam
Barang tambang non logam dimanfaatkan untuk :
1). Gipsum untuk bahan cat tembok.
2). Intan untuk perhiasan.
3). Belerang untuk bahan obat-obatan.
4). Grafit dan karbon untuk membuat pencil.
5). Asbes untuk atap rumah.
6). Aspal untuk pengeras jalan. ( Zcribed: 2011)
 Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang tidak dapat kita hasilkan kemballi setelah kita menggunakannya. Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui ada yang dapat dihasilkan kembali namun membutuhkan waktu yang sangat lama contohnya antara lain sebagai berikut:
a.    Sumber Daya Alam Mineral Logam
Sumber daya alam yang termasuk mineral logam antara lain emas, perak, platina, besi, timah, nikel, tembaga, aluminium, dan mangaan. Untuk mengambil sumber daya alam ini dilakukan dengan cara menambang. Oleh karena itu sumber daya alam ini juga disebut barang tambang.
b.    Sumber Daya Alam Bukan Mineral Bukan Logam (Batu-Batuan)
Indonesia juga kaya akan batu-batuan penunjang industri. Misalnya pasir kuarsa, batu kapur, marmer, kaolin, intan, mika, asbes, batu granit, bentonit atau abu bumi, belerang, tras, dan fosfat, batu-batu ini dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga, kain, korek api, batu baterai dan pupuk. 


c.    Sumber Daya Energi
Sumber daya energy adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil tenaga atau bahan bakar. Sumber daya enenrgi Indonesia meliputi minyak bumi, gas alam, batu bara, panas bumi, dan tenaga surya. Indonesia merupakan Negara pengekspor sumber daya energi terutama minyak bumi dan gas alam, untuk mendapatkan minyak bumi, gas alam dan batu bara dilakukan pengeboran dan pertambangan. ( Tugino Wordpress:2010).
Sumber daya alam  yang tak dapat diperbaharui  adalah sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan kembali setelah habis digunakan. Adapaun sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui antara lain minyak bumi, batu bara, timah, dan tembaga. Sumber daya tersebut dinamai bahan tambang (bahan galian). Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui tidak dapat dimanfaatkan manusia dengan seenaknya, jika manusia mengambil sumber daya itu secara  terus-menerus maka akan habis. Manusia tidak dapat membudidayakan sumber daya alam itu kembali, oleh sebab itu manusia harus menggunakan sumber daya alam yang tid k dapat diperbaharui itu dengan sebaik-baiknya dan sehemat-hematnya (Ali Fais : 2002).
Berdasarkan tiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis dan juga pada umunya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas.   

C.    Teori Pengambilan Sumberdaya secara Optimal
                        Ada 2 syarat yang harus dipenuhi agar terdapat pengambilan sumberdaya alam secara optimal, yaitu
1)      Syarat umum yang berlaku pada produksi setiap barang yang berada dalam pasar persaingan sempurna agar dicapai suatu tingkat efisiensi yang optimum (produsen mencapai keuntungan yang maksimal) adalah harga barang yang dihasilkan harus sama dengan biaya produksi marginal.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG1TKZRsc84bHzAxSfhuFaSzXFVIA9vhIcz-j4ucB9yFX_Ql24YJIwg7pD2gtG5Tzf5c9SNa5SlVnAIa5KKkyqMhOZDP33BBB8eHYfo-p1GNufYk3yQFCb7hF1k3QBVC9Gfq9lYTw5LV_K/s1600/Untitled.png

KETERANGAN GAMBAR ;
Pada gambar diatas, seorang produsen yang menghasilkan barang Y akan memperoleh keuntungan yang maksimal apabila ia menghasilkan barang sebanyak Y* yaitu pada saat harga sama dengan biaya marginal. Tetapi kalau untuk sumberdaya alam, produksi kan ditentukan sedemikian rupa agar manfaat atau kesejahteraan masyarakat mencapai maksimum adalah pada saat harga komoditi itu sama dengan biaya marginal ditambah biaya alternative.

2)      Syarat yang kedua dari pengambilan sumberdaya alam secara optimal menyangkut  tingkah laku dari biaya alternative atau royalty atau biaya alternatif itu harus selalu meningkat sebesar tingkat bunga yang berlaku dari waktu ke waktu, atau dengan kata lain bila royalty itu dinyatakan pada harga sekarang (present value), maka ia tidak akan berobah sepanjang waktu. ini disebut sebagai “sufficient condition”

D.    Keadaan Tingkat Harga Sumberdaya Alam
Pola perubahan royalty agar tercapai pengambilan sumberdaya alam yang dapat memberikan manfaat sosial bersih yang optimum, yaitu royalty harus meningkat dengan laju sebesar tingkat bunga. Karena royalty merupakan perbedaan antara tingkat harga yang konsumen bersedia membayar dan biaya produksi, maka harga akan terus meningkat dengan laju setinggi tingkat bunga, akan tetapi harga barang sumberdaya alam ini tidak akan mungkin akan naik tanpa batas, karena akan muncul barang-barang pengganti yang relatif lebih murah harganya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtlHdmDEjvTCDJma5cSAvH5QHjmvswVh8OtyUlR5vaYjM_aPZOZ1JpyxrV6Z8pWto58D8aLGvBrROS-qzASrw6TnaK89reMvOWX_zrlAJj-FnDOaq4DN1XRGG5yoFOj-CY7iLzpKvV_P9j/s640/Untitled.png
Keterangan Gambar :
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa harga akan meningkat sesuai dengan berkembangnya waktu, namun akan ada batasanya yaitu pada periode waktu T, dimana harga barang sumberdaya alam kita mencapai MCb yaitu biaya untuk memperoleh barang sumberdaya alam pengganti (misalnya batu bara) bagi barang sumberdaya alam tersebut (MC).
E.     Pola Perkembangan Produksi
Produksi akan berkurang dengan semakin habisnya sumberdaya lam yang tersimpan di dalam bumi dan ini mempunyai dampak terhadap harga barang sumberdaya alam yang bersangkutan. Sebaliknya dapat pula terjadi penemuan baru sehingga memungkinkan tidak segera habisnya sumberdaya alam dan dampaknya terhadap harga sumberdaya alam itu akan bersifat menurunkan harga. Oleh karena itu ada kekuatan yang bersifat tarik menarik yaitu antara pengambilan sumberdaya alam dan penemuan baru sumberdaya alam itu.

F.     Pengaruh Persediaan Sumberdaya Alam
Biaya pengambilan sumberdaya alam itu merupakan fungsi baik terhadap jumlah produksi maupun terhadap persediaan sumberdaya alam. Biaya pengambilan dapat positif, negatif, bahkan dapat pula netral dalam hubungannya dengan jumlah persediaan sumberdaya alam yang ada didalam bumi.
Hubungan negatif artinya  adalah bahwa dengan semakin sedikitnya sumberdaya alam yang tinggal di bumi sebagai persediaan, akan semakin tinggi biaya produksi atau biaya pengambilan sumberdaya alam itu. Hal ini menunjukan bahwa dengan semakin langkanya persediaan, nilai royalty akan meningkat jauh lebih lamban daripada tingkat bunga yang berlaku.

G.    Pengelolaan dibawah Pengawasan Seorang Perencana
Masalahnya sekarang ialah bagaimana mengambil keputusan tentang berapa yang harus diambil dan dalam periode mana, karena pengambilan sumberdaya alam dalam satu periode akan mempunyai dampak pada biaya dan manfaat pada periode yang lain. Dengan demikian berarti perencana itu harus memaksimumkan nilai sekarang dari jumlah manfaat dikurangi biaya selama seluruh periode yang bersangkutan.
Harus disadari pula bahwa ada kendala yang berhubungan dengan tersedianya sumberdaya alam bagi masing-masing perusahaan. Jumlah sumberdaya alam yang diambil dari persediaan sumberdaya alam pada setiap periode adalah sama dengan perbedaan dalam jumalah persediaan pada awal periode dan akhir periode.
Terdapat khasus dimana (a) biaya pengambilan tidak dipengaruhi oleh volum persediaan sumberdaya alam sampai satu periode tertentu, (b) dengan kualitas sumberdaya lam yang tetap, namun biaya pengambilan meningkat ketika jumlah deposit sudah menipis, dan produksi bergeser ke deposit yang kualitasnya lebih rendah.

H.    Pengelolaan oleh Seorang Pesaing Sempurna
Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, seorang pengusaha tidak berusaha memaksimumkan kesejahteraan sosial bersih, tetapi ingin memaksimumkan keuntungan dari sumberdaya alam yang dikelolanya. Namun karena perusahaan disini berada dalam persaingan sempurna ia tidak dapat mempengaruhi harga barang yang dihasilkannya. Hasil yang kita peroleh adalah bahwa pengusaha dalam persaingan sempurna ini akhirnya akan berbuat seperti seorang perencana yang menghasilkan barang sumberdaya alam demi manfaat bersih yang maksimal bagi masyarakat.
Jadi pengelolaan oleh serorang pesaing sempurna selalu bersifat efisien sehingga biaya per unit dapat diturunkan dan biaya berpengaruh karena persediaan tercukupi.

I.       Pengambilan Sumberdaya Alam oleh Seorang Monopolis
Monopolis maksudnya adalah seorang pengusaha tunggal dalam satu industry yang bekerja mengambil sumberdaya alam. Tujuan seorang monopolis adalah untuk memaksimumkan keuntungan. Dalam pengambilan sumberdaya alam oleh seorang monopolis memiliki syarat bahwa penerimaan marginal harus sama dengan biaya marginal ditambah royalty.

J.      Ketidakpastian Dalam Pengambilan Sumber Daya Alam
Ketidakpastian tidak akan mempunyai pengaruh apapun terhadap pengambilan sumber daya alam. Hal ini disebabkan oleh karena pengelola sumber daya alam dapat menjamin keamanan dirinya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada umumnya ketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih  tinggi. Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu.
Pengaruh perubahan tingkat bunga tidak menerangkan peningkatan dalam pengambilan sumber daya alam, apabila bersama dengan itu terjadi penemuan baru sebagai hasil ekspolorasi sehingga menambah cadangan sumber daya alam. Pengaruh ketidakpastian terhadap pengambilan sumber daya alam itu akan diperkirakan dengan tepat bila pengaruhnya terjadi terhadap permintaan sumber daya alam. Ketidakpastian seperti ini mempunyai hubungan yang positif dengan jarak waktu pengambilan keputusan untuk mengambil sumber daya alam. Sipemilik sumber daya akan lebih tidak pasti terhadap permintaan 20 tahun yang akan datang daripada 2 tahun yang akan datang.
Ketidakpastian tentang saat terjadinya pengantian sumber daya alam dengan sumber daya alam pengganti yang harganya lebih murah, akan menimbulkan risiko hilangnya pasar, kalau dianggap pemilik sumber daya alam itu ingin memaksimumkan nilai sekarang dari sumber daya alam yang dimilikinya, maka ini berarti bahwa ia akan mempercepat pengambilan sumber daya alam yang dimilikinya (deplesi).
Ketidakpastian disisi penawaran akan terjadi bila ada ketidakpastian terhadap hasil usaha eksplorasi. Tetapi pada umumya pemilik sumber daya alam khawatir terhadap ketidakpastian yang berupah kehabisan sumber daya alam yang tidak diketahuai volumennya. Intuisi kita mengatakan bahwa bila sipemilik itu bersifat tidak berani mengambil risiko, maka ia akan mengurangi pengambilan sumber daya alam (konservasi) untuk digunakan di masa yang akan datang. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian tidak selalu mendorong adanya diplisi dan karenanya tidak selalu mencerminkan adanya tingkat bunga yang lebih tinggi (M. Suparmoko:2008)
Pada umumnya ketidakpastian disini dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumberdaya alam itu Ketidakpastian dapat terjadi pada sisi permintaan maupun pada sisi penawaran dari sumerdaya alam. Pengaruh tingkat bunga tidak cukup menerangkan peningkatan dalam pengambilan sumberdaya alam, apabila bersama dengan itu terjadi penemuan baru sebagai hasil eksplorasi sehingga menambah persediaan sumberdaya alam Ketidakpastian di sisi penawaran akan terjadi bila ada ketidakpastian terhadap hasil usaha eksplorasi. Ketidakpastian tidak selalu mendorong adanya deplisi dan karenanya tidak selalu mencerminkan adanya tingkat bunga yang lebih tinggi (Speunand:2011)
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pada umumnya ketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih  tinggi. Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tingi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu, sehingga hasil ekspolorasi menambah cadangan  persedian sumber daya alam.


K.    Ketidakstabilan Di pasar Sumber Daya Alam
Ketidakstabilan di pasar sumber daya alam tidak mudah untuk mengatakan apakah kepastian akan mempercepat atau memperlambat penggalian sumber daya alam, karena ini semua tergantung pada sifat ketidakpastian itu sendiri. Namun jelas akan ada ketidakstabilan dipasar sumber daya alam sehingga pengambilan sumber daya alam akan tidak efesien sifatnya.
Sumber daya alam membuat harapan mengenai harga sumber daya alam tertentu dikemudian hari karena tidak ada pengetahuan yang lengkap mengenai pasar sumber daya alam dikemudian hari, maka ia membuat keputusan atas dasar harapanya beberapa banyak sumber daya alam yang harus diambil dalm tanah untuk setiap saat, misalkan karena suatu alasan harga barang sumber daya alam meningkat, kemudian terbentuklah harapan menganai harga sumber daya alam itu di masa datang yaitu bahwa harga akan lebih tinggi hal ini membuat harga sekarang menjadi lebih tinggi, karena pemilik SDA akan memutuskan mengurangi produksi pada saat ini, dan menyimpan sumber daya SDA itu dalam tanah guna menarik keuntungan-keuntungan dikemudian hari bila harapan harga yang lebih tinggi dikemudian hari menjadi kenyataan (M. Suparmoko :2008)
Ketidakstabilan di pasar sumber daya alam akan menyebabkan pengambilan sumberdaya alam tidak efisien sifatnya. Pemilik sumberdaya alam membuat harapan mengenai harga sumberdaya alam dikemudian hari, karena tidak adanya pengetahuan yang lengkap mengenai pasar sumber daya alam itu dikemudian hari, maka ia akan membuat keputusan atas dasar harapanya berapa banyak sumber daya alam harus diambil dari dalam tanah untuk setiap saat. Harapan dikemudian hari harga sumberdaya alam jauh lebih tinggi tergantung pada apa yang disebut “ elasticity of expectation” yaitu persentase perubahan di dalam harga yang diharapkan dibagi dengan persentase perubahan harga sekarang. Apabilaelasticity of substitution lebih besar dari satu, maka akan terjadi perubahan harga yang sifatnya eksplosif, sedangkan bila elastisitasnya itu sama dengan atau lebih kecil dari satu maka akan terdapat harga keseimbangan. Perkembangan permintaan dan biaya produksi akan menentukan batas harga yang diharapkan dikemudian hari (Speunand:2011).
Berdasarkan dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebuah  harapan akan tentang pengelolaan yang tidak efesien sehingga membuat keputusan atas dasar harapanya harus diambil dari dalam tanah untuk setiap saat dengan tujuan dibagi dengan persentase perubahan harga sekarang.

L.     Ketidakpastian dan Efesiensi
              Keputusan masyarakat biasanya lebih tepat didasarkan pada posisi yang netral terhadap risiko, meskipun para anggota masyarakat itu sendiri bersikap tidak mau menanggung risiko. Inilah sebabnya sementara ekonom menerima bahwa tingkat bunga masyarakat (social rate of interest) lebih rendah daripada tingkat bunga yang dikhendaki oleh perorangan (private rate of interest). Tingkat bunga perorangan mencakup risiko yang dipikul oleh investor individual, dan harus dilupakan dalam hal keputusan investasi oleh masyarakat.
Pemilik sumber daya alam perorangan, keadaanya agak berbeda yaitu bahwa maksimasi keuntungan yang diharapkan tidaklah tepat, karena pasar untuk menggeser risiko itu tidak ada, sehingga pemilik sumber daya alam akan menghindari risiko (risk averter). Akhirnya dalam membandingkan antara pengelola sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui oleh pemerintah dan oleh individu belum jelas nama yang akan dapat mengelola dengan baik. Perencanaan pemerintah dilakukan dari segi kemampuanya dalam mengelola. Walupun tujuannya hanya untuk memaksimumkan kesejahteraan  masyarakat, perencanaan perlu menentukan harapan untuk pasar yang datang. Dalm hal ini belum tentu perencana tersebut mampu menentukan harga dimasa akan datang dengan tepat dan lebih baik daripada pengusaha individual (M. suparmoko:2008).

M.   Eksplorasi
Eksplorasi adalah kegiantan yang meningkatkan jumlah cadangan sumber daya alam sehingga akan menurunkan biaya pengambilan sumber daya alam itu.perlu diketahui bahwa perubahan dalam cadangan sumber daya alam merupakan beda antara hasil penemuan baru dan jumlah yang diambil, tanpa eksplorasi cadangan sumber daya alam dapat meningkat bila penemuan baru sumber daya alam lebih tinggi volumenya daripada yang dipakai. 
Biaya pengambilan sumber daya alam disamping dipengaruhi oleh banyaknya barang sumber daya alam yang diambil, juga dipengaruhi oleh volume cadangan sumber daya alam itu. Selanjutnya besarnya persediaan dipengaruhi oleh hasil eksplorasi, sehingga eksplorasi itu akhinya mempengaruhi biaya pengambilan barang sumber daya alam (M. Suparmoko : 2008).

N.     Masalah Distribusi dan keadilan.
Masalah distribusi dan keadilan sejauh ini kreteria yang dipakai untuk menilai pengambilan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah kereteria efesiensi. Pada umumnya untuk menilai apakah suatu tindakan itu layak atau tidak, disamping dilihat dari sudut efesiensi juga dilihat dari sudut keadilan (equity atau distribusi dari kenaikan hasil produksi tersebut. Masalah distribusi dapat dipandang dalam kaitanya dengan distribusi antar anggota masyarakat pada saat sekarang (generasi sekararang) dan dapat pula dilihat distribusinya antargenerasi (intergeneration distribution).
Masalah sekarang ialah bagaimana menghitung nilai sekarang dari manfaat yang akan diterima oleh generasi yang akan datang. Dengan suatu tingkat diskonto tertentu sangat dimungkinkan suatu program pengambilan sumber daya alam efesien bagi generasi sekarang namun tidak menunjukkan apa-apa untuk generasi yang akan datang. Hal ini dapat dipertimbangkan dengan perhitungan diskonto secara social (social discounting).
Tingkat diskonto sosial biasanya lebih rendah daripada tingkat diskonto pribadi (privet rate of discount). Literatur yang membicarakan hubungan antar tingkat diskonto soaial dan tingkat diskonto pribadi, biasanya dalam kaitanya dengan evaluasi proyek-proyek pemerintah, seperti pembangunan dan jalan raya. Namun ada pula yang menggunakan untuk manfaat yang akan dbagi generasi yang akan datang. Ide pokonya adalah bahwa konsumsi generasi mendatang merupakan barang public bagi masyarakat generasi sekarang yaitu bahwa setiap pribadi pada saat ini akan merasa senang atau bahagia dengan adanya prospek yang bagus bagi generasi mendatang. Kepuasan yang didapat sesesorang tidak mengurangi kepuasan orang lain. Ini menyebabkan tingkat diskonto social ditentukan lebih rendah daripada tingkat diskonto pribadi.
(M. Suparmoko: 2008)









BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Sumber daya alam intinya terletak pada keadaan lingkungan alam yang mempunyai nilai untuk memnuhi kebutuhan manusia baik didalamnya terdapat sumber daya biotik dan abiotik. Sedangkan sumber daya manusia intinya semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan yang dimiliki oleh daerah yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, serta menentukan suatu  pembangunan yang memadai maka selayaknya akan terciptanya suatu karya yang cukup terpenuhi dengan kreatifitas mereka.
Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis dan juga pada umunya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas.
Pada umumnya ketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih  tinggi. Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tingi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu, sehingga hasil Ekspolorasi menambah cadangan  persedian sumber daya alam.
Sebuah  harapan akan tentang pengelolaan yang tidak efesien sehingga membuat keputusan atas dasar harapanya harus diambil dari dalam tanah untuk setiap saat dengan tujuan dibagi dengan persentase perubahan harga sekarang, sedangkan tingkat bunga masyarakat (social rate of interest) lebih rendah daripada tingkat bunga yang dikhendaki oleh perorangan (private rate of interest). Tingkat bunga perorangan mencakup risiko yang dipikul oleh investor individual, dan harus dilupakan dalam hal keputusan investasi oleh masyarakat.
Pengambilan sumber daya alam itu. perlu diketahui bahwa perubahan dalam cadangan sumber daya alam merupakan beda antara hasil penemuan baru dan jumlah yang diambil, tanpa eksplorasi cadangan sumber daya alam dapat meningkat bila penemuan baru sumber daya alam lebih tinggi volumenya daripada yang dipakai. Masalah sekarang ialah bagaimana menghitung nilai sekarang dari manfaat yang akan diterima oleh generasi yang akan datang. Intinya dalam kesimpulan ini secara keseluruhan perlu diingat bahwa telah dianggap seolah-olah dunia ini akan kehabisan sumber daya alam dan bila sumber daya alam habis akan ada kehancuran dalam kesejahteraan masyarakat.

B.  Saran
Saran kami bahwa dalam suatu sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui perlu adanya kerja sama yang baik dalam setiap aktifitasnya supaya dalam suatu sumber daya alam yang tak diperbaharui dan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui  dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang diinginkan dalam suatu pengelolaan sumber daya yang tak dapat diperbaharui.

DAFTAR PUSTAKA

Feryanto Agung. 2011. Ekonomi kelas X. Klaten: Intan pariwara.

Ir. Rosmiati,Msi. 2014. Diktat Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Medan: PTKI Medan
  
M. Suparmoko. 2008. Ekonomi Sumber Daya Alam Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Speunand. 2011. Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Tak Dapat Diperbaharui.Http.s

Ridwanaz. 2009. Pengertian Sumber Daya Alam Macam dan Jenisnya. Http.

Wordprees Tugino. 2010. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Berkelanjutan. Http.

Zcribed. 2011.  Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui. Http.





Contoh : Makalah Studi Kelayakan Bisnis

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmat-Nyalah kami bisa menyelesaikan proposal bis...