Tuesday 11 December 2018

Contoh : Makalah Studi Kelayakan Bisnis


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmat-Nyalah kami bisa menyelesaikan proposal bisnis plan  ini tepat pada waktunya. Proposal ini sendiri berisikan tentang bentuk perusahaan, analisis biaya dan aspek-aspek yang terdapat dalam pendirian usaha.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami, terutama para dosen pembimbing kami.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan proposal ini. Namun, kami menyadari proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan proposal di masa mendatang.





Medan ,    Januari 2016



Ipur Kesuma




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................      i
DAFTAR ISI.................................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................      1
1.1  Latar Belakang.................................................................................      1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................      2
1.3  Tujuan...............................................................................................      2
1.4  Manfaat ............................................................................................      2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................      3
2.1 Sistematika dan Morfologi Tanaman Markisa..................................      3
2.2 Manfaat dari tanaman markisa ..........................................................     6
2.3 Khasiat Buah Markisa ......................................................................      7
BAB III ASPEK KELAYAKAN BISNIS..................................................      8
3.1 Aspek umum.....................................................................................      8
3.2 Aspek Manajemen.............................................................................      9
3.3 Perizinan............................................................................................      10
3.4 Rencana investasi lahan....................................................................      10
3.5 Rencana investasi Bangunan.............................................................      10
3.6 Rencana investasi tenaga kerja ........................................................      10
3.7  Rencana investasi alat dan mesin.....................................................      11
BAB IV ANALISIS BIAYA........................................................................      13
4.1 Biaya Investasi..................................................................................      13
4.2 Biaya produksi..................................................................................      14
4.3 Laba Rugi..........................................................................................      14
4.4 Break Event Point.............................................................................      14
4.5 Harga Pokok Penjualan.....................................................................      15
4.6 Nilai Penyusutan ...............................................................................     15
4.7 Bunga Pinjaman................................................................................      15
BAB V METODE.........................................................................................      17
5.1 Cara pembuatan.................................................................................      17
5.2 Diagram Alir .....................................................................................     18
5.2 Peluang Pasar ....................................................................................     18
5.3 Segmentation, Targetting, Positioning  .............................................    19
BAB VI PENUTUP.....................................................................................      21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................      22


 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Buah markisa merupakan salah satu jenis buah dengan tingkat produksi yang cukup tinggi setiap tahunnya di Indonesia yaitu sekitar 120.128 ton/tahun. Bentuk serbuk yang lebih praktis diharapkan dapat menambah umur simpan, dapat menambah minat untuk mengkonsmsi markisa yang sangat kaya akan kandungan zat gizi tersebut untuk kesehatan, serta mudah untuk didistribusikan. Secara umum ada banyak manfaat dari buah markisa asam (Passiflora edulis f. edulis Sims), salah satunya adalah karena markisa mengandung serat sangat tinggi. Penelitian ilmiah yang mengkaji manfaat markisa menunjukkan bahwa markisa bermanfaat terhadap penghambatan sel kanker serta penurunan kolesterol karena kandungan seratnya yang cukup tinggi yaitu mengandung serat diet sekitar 10.40 g atau 27%. Fitokimia yang berperan sebagai anti-kanker tersebut adalah karotenoid dan polifenol. Buah markisa juga merupakan salah satu sumber vitamin C yang baik, yaitu dalam 100 g mengandung 21.90 - 69.90 mg vitamin C. Vitamin C dapat berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh dan sebagai antioksidan alami.
Selain itu, teknik budidaya tanaman markisa yang cukup terjangkau dan  tergolong tidak rumit serta tidak membutuhkan lahan yang luas. Maka dari itu, tidak ada salahnya kita mencoba untuk mengembangkan tanaman markisa. Berikut ini ulasan tentang prospek agribisnis budidaya tanaman markisa.
Berdasarkan data rekapitulasi angka tetap luas panen produktivitas dan produksi buah-buahan sayura tahunan Dinas Pertanian Sumut, tahun 2012 produksi buah markisa hanya mencapai 1.568 ton. Sedangkan ditahun 2013 produksinya meningkat menjadi 4.465,4 ton.
Sumbangan produksi tertinggi berasal dari Kabupaten Karo, yang sebelumnya produksi yang terdata hanya mencapai 1.160,2 ton, namun ditahun 2013 naik menjadi 4.014,4 ton. Sedangkan kontribusi kabupaten dibawahnya berasal dari Kabupaten Simalungun, di mana tahun 2012 produksinya mencapai 200 ton naik menjadi 286 ton di tahun 2013.
Semakin pesatnya perkembangan bisnis, maka peluang yang dihadapi oleh para pelaku bisnis dalam mengembangkan sumber daya masyarakat adalah sosialisasi mengenai mekanisme, transaksi dan operasionalisasi pada dunia bisnis tersebut. Sehingga bisnis yang telah ada dapat berkembang dengan maksimal. Hal inilah yang menjadi tantangan pada bisnis. Oleh karena itu partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan.
1.2. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Sistematika dan Morfologi Tanaman Markisa !
2.      Bagaimana peluang pasar buah markisa ?
3.      Bagaimana prospek pasar produk olahan buah markisa ?
4.      Bagaimana aspek investasi komoditi buah markisa ?

1.3. Tujuan
1.      Untuk mengetahui Sistematika dan Morfologi Tanaman Markisa.
2.      Untuk mengetahui peluang pasar buah markisa.
3.      Untuk mengetahui prospek pasar produk olahan buah markisa.
4.      Untuk mengetahui aspek investasi komoditi buah markisa.
5.      Pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen Investasi dan perizinan usaha.

1.4. Manfaat
 Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagaiberikut:
1.      Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa dalam menyusun Proposal kelayakan bisnis.
2.      Makalah ini diharapkan menjadi salah satu bahan informasi bagi masyarakat secara umum.
3.      Dapat memberikan informasi ilmiah bagi petani dan instansi terkait tentang potensi/prospek agribisnis buah markisa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistematika dan Morfologi Tanaman Markisa
            Sebenarnya yang dimaksud sebagai "buah" markisa hanyalah pulp, yakni lapisan tipis yang mengelilingi biji. Markisa berkulit buah tipis (0,5 mm) seperti gabus yang keras dan mudah pecah ketika masih mentah, kemudian berubah menjadi lentur ketika masak. Dalam rongga buah terdapat puluhan biji pipih 0,5 cm. berwarna hitam, dengan kulit biji sangat keras. Bijinya sendiri berkeping dua dan berwearna putih. Kulit biji inilah yang dilapisi pulp tipis. Umumnya pulp ini berwarna kuning muda sampai oranye. Kecuali markisa manis yang pulpnya berwarna putih. Ukuran buah, ketebalan pulp, aroma dan tingkat kemasaman akan dijadikan standar untuk menentukan kualitas markisa. Semakin besar ukuran buah, semakin tebal pulpnya dengan tingkat keharuman serta kemasamanan tinggi akan semakin berkualitas markisa tersebut. Namun markisa besar justru tidak menarik karena rasa buahnya relatif tawar dengan aroma yang tidak kuat.
            Markisa termasuk tanaman semak hidupnya menjalar panjang kurang lebih 10 m. Tanaman markisa umumnya mempunyai batang kecil, langsing, dan panjang sekali, bentuk persegi, semu, lunak, halus, warna hijau kecoklatan. Batangnya merambat dengan bantuan sulur berbentuk pilin (spiral).
Daun tunggal, lonjong, tersebar, panjang 7-20cm, lebar 5-15cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, permukaan licin, tangkal persegi, panjang 2-6cm, dan berwarna hijau.
Bunga tunggal, bulat berbentuk mangkok, berkelamin dua(hermafrodit) dan menempel di ketiak daun, tangkal bergerigi, panjang 3-4cm hijau, mahkota berbentuk lonjong, permukaannya beralur, warna ungu, benang sari bertangkai, bentuk tabung, panjang + 6 cm warna ungu, kepala sari silindris, panjang + 6 cm warna putih, putiknya pendek warna kuning dengan kelopak bunga berbntuk lonjong warna hijau, beraroma khas harum. Semua jenis markisa (Passiflora) termasuk penyerbuk silang  dengan bantuan lebah madu, penyerbukan sendiri masih dapat berlangsung baik. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, biasanya penyerbukan dilakukan oleh  manusia seperti halnya penyerbukan pada tanaman panili.
Bakal buah bentuknya sangat unik setelah beberapa minggu berubah seperti bakal buah pada umumnya, warna hijau ke putih putihan pada saat masih muda dan buah yang sudah masak/ranum  berwarna kekuningan dan beraroma khas harum buah markisa.
Kandungan buah, biji dan daun pada tanaman ini mengandung substansi yang tidak stabil, yaitu asam hidrosianat dan laktone. Sementara buah yang masak mengandung Ca, P, Fe.
Di Indonesia terdapat 4 (empat) jenis Markisa yang dibudidayakan :
1. Markisa Manis (sweet granadilla)

Hasil gambar untuk markisa manis


 Markisa Yang berwarna orange kekuningan dengan nama latin (Passiflora lingularis) adalah jenis markisa manis (sweet granadilla), mempunyai bentuk bulat lonjong, buah muda berwarna ungu hijau dan buah masak berwarna kuning tua dengan rasa buah manis menyegarkan. markisa jenis ini hanya bisa tumbuh dan berbuah di ketinggian 1000 m diatas permukaan laut, di dataran rendah pun sebenarnya jenis ini bisa tumbuh namun kecil kemungkinan untuk dapat berbuah, hal ini disebabkan kondisi cuaca dan unsur hara di dataran rendah kurang cocok dengan markisa jenis ini, Penyemaian biji markisa bisa dilakukan langsung di polybag, bisa pula di bedeng pesemaian biasa. Biji markisa yang masih dalam keadaan baik, akan mudah sekali tumbuh. Dari penyemaian biji sampai dengan panen perdana diperlukan waktu 1,5 tahun untuk sweet granadilla di dataran tinggi.
Cara penanamannya dengan dirambatkan di pepohonan atau merambatkannya di para-para atau pagar. Kelemahan para-para adalah boros tempat. Kalau tanaman sudah terlalu tua, tumpukan daun tua dan ranting-ranting akan menghalangi pemerikan. Selain itu buah juga hanya akan mau keluar di bagian pinggir para-para. Hingga budidaya markisa di Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Australia, kebanyakan dilakukan dengan sistem pagar. Deretan pagar dibangun mengarah utara selatan. Tiang pagar biasnya terbuat dari beton kemudian dihubungkan dengan kawat. Penggunaan tiang pagar dari kayu juga bisa dilakukan, namun akan cepat sekali lapuk. Padahal markisa bisa mencapai umur puluhan tahun sebelum diremajakan. Kalau tiang rambatan sudah lapuk sementara tanaman masih produktif, petani akan dirugikan.
2. Markisa ungu (purple passion)
Gambar terkait
 Markisa berwarna ungu dengan nama latin (Passiflora edulis var. edulis) adalah markisa masam (purple passion), yang mempunyai bentuk buah bulat lonjong, buah muda berwarna hijau tapi yang masak berwarna coklat ungu, dengan rasa buah asam segar dan beraroma harum. Buah ini Dari penyemaian biji sampai dengan panen perdana diperlukan waktu 1,5 tahun untuk di dataran tinggi. Tanaman ini dibudidayakan di ketinggian 1000 m diatas permukaan laut, namun dengan perlakuan tertentu markisa ungu dapat juga dibudidayakan didataran menengah ataupun rendah. jenis ini umumnya diolah menjadi sirup ataupun olahan lain yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Cara pembiakannya sama dengan markisa jenis yang lain yaitu dengan dirambatkan di pepohonan atau merambatkannya di para-para atau pagar.
3. Markisa Kuning (yellow granadilla)
Gambar terkait
 Markisa Kuning (Passiflora edulis var. flavicarpa) Adalah jenis markisa masam yang umumnya ditanam didataran rendah hingga menengah, markisa ini mempunyai bentuk bulat lonjong, berwarna kuning ketika telah masak dan berwarna hijau ketika masih muda, markisa ini jarang pemanfaatannya dikonsumsi langsung umumnya diolah menjadi adalah es krim, serbat, nentar, sari buah, konsentrat, squash, selai, dan jeli.


4. Markisa besar (giant granadilla)
Gambar terkait
Markisa Erbis (Passiflora quadrangularis). Adalah jenis markisa masam yang umumnya ditanam didataran rendah hingga menengah, Markisa ini memiliki volume buah yg lebih banyak, Namun markisa besar justru tidak menarik karena rasa buahnya relatif tawar dengan aroma yang tidak kuat.

2.2. Manfaat dari tanaman markisa
Adanya Passiflorance yang banyak terkandung dalam buah markisa berkhasiat untuk menentramkan urat syaraf, Buah markisa juga sebagai sumber beberapa vitamin khususnya vitamin C dan vitamin A. Di samping itu manfaat buah markisa bagi kesehatan antara lain untuk menyembuhkan badan lemah setelah sakit, kehilangan napsu makan, anemia disertai bibir pucat, terasa dingin pada anggota badan dan pusing, kurang susu setelah melahirkan, serta memulihkan kondisi tubuh setelah pengobatan khususnya yang disebabkan oleh parasit pada anak.


2.3. Khasiat Buah Markisa
Banyak sekali manfaat buah markisa bagi kesehatan. Ini terkait dengan kandungan nutrisinya dan manfaat buah markisa yang berkhasiat sebagai pereda nyeri, anti-kejang, kolitis, penenang, dan antiradang. Gangguan seperti sembelit, disentri, insomnia, gangguan haid, batuk, serak, tenggorokan kering juga bisa dihalau dengan buah ini. Daging buah markisa digunakan untuk merilekskan saraf saat sakit kepala, meredakan diare, dan neurastenia (kelelahan kronis, lemah, tidak nafsu makan, tidak bisa konsentrasi, dan susah tidur).
Penelitian invitro di University of Florida juga mendapati bahwa ekstrak buah markisa kuning banyak mengandung fitokimia yang mampu membunuh sel kanker. Fitokimia tersebut antara lain polifenol dan karotenoid. Kandungan fitokimia yang lain dalam markisa adalah harman, harmol, harmalin, passaflorine, harmine, karotenoid, viteksin, krisin, dan isoviteksin. Sedangkan kandungan gizinya antara lain: energi, lemak, protein, serat, mineral, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, tiamin, riboflavin, niasin, asam askorbat, dan asam sitrat.
Selain itu juga bermanfaat untuk menpermudah tidur. Markisa kaya vitamin-vitamin B yang menenangkan dan potassium yang merilekskan system syaraf. Orang-orang Amerika Selatan secara tradisional makan markisa untuk membantu tidur. Bahkan menurut mereka, makan 1 buah markisa sebelum tidur bisa membuat mimpi indah.
Markisa mempunyai khasiat untuk menyembuhkan gejala alergi kronis. Juga pemulihan kondisi pasien liver dan ginjal, serta memicu peningkatan kekebalan tubuh dan kekuatan antibodi dalam darah. Bahkan, markisa juga mampu menyaring, memisahkan, dan membuang racun dari dalam tubuh. Selain itu, bisa meningkatkan kesegaran kulit tubuh dan merangsang pertumbuhan sel muda pada kulit wajah. Dari hasil penelitian laboratorium, markisa mengandung vitamin C dosis tinggi dan antioksidan.



BAB III
ASPEK KELAYAKAN BISNIS

3.1.  Aspek Umum
A.    Profil Perusahaan
Nama Perusahaan                   : PT. TEGUH BERSAMA
Nama pimpinan                      : Muhammad Purwoto
Alamat                                   : Jl. Zainul Arifin – Stabat Kab. Langkat
Jenis Usaha                            : Pengolahan Pangan
Luas bangunan                       : 500 m2
Modal                                     : Rp 1.330.000.000,-
B.     Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :
1.      SIUP (Surat Ijin Usaha Berdagang)
2.      SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)
3.      NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
4.      NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
5.      AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

C.    Bentuk Perusahaan
Perusahaan ini berbentuk perusahaan kongsi/kemitraan dimana ada beberapa pemodal didalamnya. Perusahaan ini bernama PT. TEGUH BERSAMA.

D.    Bidang Usaha
PT. TEGUH BERSAMA bergerak pada bidang usaha pengolahan minuman sari buah markisa dengan kandungan vitamin C, Vitamin A dan lain sebagainya. Minuman sari buah markisa yang kami olah diproduksi dengan sistem semi modern dengan tetap mempertahankan keaslian sari buah markisa hingga sampai ke tangan konsumen.
E.     Susunan Pengurus

3.2.Aspek Management
A.    Pendidikan/Pengalaman
·         Pimpinan perusahaan adalah salah satu Tenaga Penyuluh Lapangan dibawah naungan Kementrian Perindustrian Republik Indonesia dari kampus Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan yang ingin mengembangkan industri minuman sari buah markisa yang dipimpinnya. Beliau telah belajar bagaimana mengekstrak tanaman dan bagaimana aspek ekonomi yang terkandung dalam produk agro.
·         Staf Administrasi adalah seorang lulusan Management ekonomi dari salah satu kampus swasta di kota Medan. Beliau berpengalaman 2 tahun bekerja pada salah satu minimarket sebagai cashir dan 2 tahun bekerja sebagai receptionis salah satu hotel bintang 3 di kota Medan.
·         Manager Keuangan adalah seorang lulusan strata satu ilmu Akutansi dari salah satu kampus swasta di kota Medan. Beliau memiliki pengalaman 6 bulan bekerja di salah satu Store sebagai cashir, 2 tahun bekerja disalah satu bank lokal sebagai Costumer Service dan satu tahun bekerja sebagai superviser salah satu cafe di salah satu mall di kota Medan.
·         Manager Produksi adalah seorang tamatan sarjana teknik industri. Beliau telah banyak pengalaman bekerja diantarany pernah bekerja sebagai penjaga toko, pekerja pabrik, karyawan cafe, bakery dan lain-lain.
3.3. Jenis Produk
               Jenis produk yang diproduksi  adalah serbuk sari buah markisa dan produk diberi nama  MARISA.
3.4. Perizinan
               Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :
6.      SIUP (Surat Ijin Usaha Berdagang)
7.      SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)
8.      NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
9.      NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
10.  AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)     
3.5.Rencana investasi lahan
               Dalam pendirian usaha membutuhkan 5000 m2 area perkebunan markisa dan 800 m2 lahan pabrik dengan harga Rp. 180.000 / m2.
Investasi lahan perkebunan       = 5000 m2 x Rp. 180.000,-
                                                   = Rp.900.000.000,-

3.6. Rencana Investasi Bangunan
   Bangunan pabrik membutuhkan luas bangunan sekitar 500 m2 dengan biaya Rp. 90.000.000,-
3.7. Rencana Investasi Tenaga Kerja
  Dalam pendirian usaha ini diperlukan tenaga kerja sebanyak 20 orang. Upah tenaga kerja berdasarkan jam kerja, Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Jam Kerja bagi para pekerja di sektor swasta diatur dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85.
Pasal 77 ayat 1, UU No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2 sistem seperti yang telas disebutkan diatas yaitu: 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1  minggu; atau 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam kerja yaitu 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila melebihi dari ketentuan waktu kerja tersebut, maka waktu kerja biasa dianggap masuk sebagai waktu kerja lembur sehingga pekerja/buruh berhak atas upah lembur.
Jabatan
Jumlah
Pendidikan
Gaji




Direktur
1
Teknik Kimia (S1)
10.000.000
Sekretaris
1
Sekretaris (D3)
  4.000.000
Manajer Produksi
1
Teknik Kimia (S1)
  8.800.000
Manajer Keuangan
1
Akuntansi (S1)
  8.800.000
Manajer Pemasaran
1
Manajemen (S1)
  8.800.000
Karyawan Produksi
10
STM/SMU/Politeknik
  = 2.250.000 x 10
  = 22.500.000
Supervisor
1
SMEA/Politeknik
  2.850.000
Karyawan Bagian Keuangan
2
SMEA/Politeknik
  = 3.000.000 x 2
  = 6.000.000
Karyawan Pemasaran
2
SMEA/Politeknik
  = 3.000.000 x 2
  = 6.000.000
Petugas Keamanan
4
SMU/Pensiunan TNI
  = 2.100.000 x 4
  = 8.400.000
Petugas Kebersihan
4
SMU/SMK
  = 1.850.000 x 4
  = 7.400.000
Supir
2
SMU/STM
  = 2.000.000 x 2
  = 4.000.000
Jumlah
26
    = 91.550.000





3.8. Rencana Investasi Alat dan Mesin
Alat dan mesin yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Mixing tank 2500 L                     : Rp. 65.000.000
2.      Oven                                            : Rp. 45.000.000
3.      Loyang                                         : Rp.   5.000.000
4.      Alat pengepres kemasan              : Rp.   8.000.000
5.      Mesin pengayak                           : Rp.   7.000.000
6.      Instalasi pipa dan kabel                : Rp.   3.500.000 +
 Rp. 126.500.000















BAB IV
ANALISIS BIAYA
4.1. Biaya Investasi
No
Uraian
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
1
Lahan dan Bangunan



Bangunan semi permanen 500 m2

90.000.000

Lahan perkebunan 5000 m2

900.000.000

Pemasangan listrik

5.000.000

Sub Total

995.000.000
2
Peralatan



Tangki berpengaduk
65.000.000
65.000.000

Cabinet drying
45.000.000
45.000.000

Spray dryer
104.000.000
104.000.000

Loyang
5.000.000
5.000.000

Alat pengepres
8.000.000
8.000.000

Alat pengayak
7.000.000
7.000.000

Instalasi pipa dan kabel
3.500.000
3.500.000

Thermometer
100.000
100.000

Mobil operasional
50.000.000
50.000.000

Sub Total

183.600.000

Total Biaya Investasi

1.178.600.000

4.2.Biaya produksi
No
Uraian
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
1
Biaya Tetap



Sewa lahan 500 m2
15.000.000
15.000.000

Transport
      1.787.500
1.787.500

Tenaga kerja 26 orang
91.550.000
91.550.000

Listrik dan Air
1.000.000
1.000.000

Penyusutan
4.560.000
4.560.000

Sub Total

113.897.500
2
Biaya Variabel produksi



Buah markisa 1000 kg
20.000
20.000.000

Telur 30 butir
1300
39.000

Dextrin 1000 kg
10.660
10.660.000

Kemasan 6000 pcs
450
2.700.000

Asam sitrat 8 kg
40.000
320.000

Sub Total

33.719.000

Total Biaya Produksi

147.616.500
3
Pendapatan



Produk 6000 pcs
1800
10.800.000

Pendapatan per bulan (26 hari)
10.800.000 x 26

280.800.000

4
Keuntungan

133.183.500

4.3.  Laporan Laba Rugi
Penerimaan dari hasil penjualan                Rp 280.800.000
Pengeluaran biaya produksi                       Rp 147.616.500 –
                                                                   Rp   133.183.500
4.4. Break Even Point
  BEP untuk volume produksi
BEP = 73808 pcs




4.5.      Harga Pokok Produksi
HPP = Rp 24.602/pcs

4.6. Penentuan Harga Jual
Keuntungan yang di ingankan 35%
Harga Jual  = HPP + (% keuntungan x HPP)
                   = Rp 24.602 + (35% x Rp 24.602)
                   = Rp 33.212,-/pcs

4.7.  Nilai penyusutan per bulan selama 10 tahun


     = Rp 2.321.666

4.8. Bunga pinjaman
Bunga pinjaman 5%      = 2% x total pinjaman
                                       = 2% x Rp 1.350.000.000
                                       = Rp 27.000.000,-
Angsuran pinjaman pokok      = total pinjaman : 36 bulan
                                                = Rp 1.350.000.000 : 36
                                                = Rp 37.500.000,-


Total angsuran            = bunga pinjaman + pinjaman pokok
                                    = Rp 27.000.000 + Rp 37.500.000
                                    = Rp 64.500.000,-
Pada Tahun pertama Perusahaan akan memperoleh keuntungan
                        = Penerimaan penjualan setiap bulan x 12 bulan
                        = Rp 280.800.000 x 12
                        = Rp 3.369.600.000

















BAB V
METODE

5.1. Cara Pembuatan
Proses pembuatan sari buah menjadi serbuk sangat lah mudah. Namun sebaiknya sebelum membuat sari buah, alangkah baiknya pilihlah buah yang bagus baik dari segi fisik rasa dan bau serta kesegaran. Berikut tahapan membuat sari buah menjadi Serbuk :
1.      Pilihlah buah yang segar yang sudah matang (1000 kg)
2.      Buah segar dicuci bersih,lalu dikupas atau dibuang bagian yang tidak dapat dimakan.
3.      Lakukan Blansir (Blanching) dengan cara mengisuk potongan buah selama 5 menit atau dengan cara direndam air panas (± 80oC) selama 3 menit.
4.      Pembuatan bubur buah yyaitu dengan mem-blender potongan buah yang telah di blansir,untuk jeruk menggunakan alat pemeras jeruk.
5.      Saringlah bubur buah yang diperoleh, bisa dibantu dengan pengepresan,agar filtrat (sari buah) yang diperoleh lebih banyak
6.      Tambahkan Dextrin (Maltodextrin) sejumlah 2/3 dari volume sari buah yang diperoleh sebagai bahan pengisi (Filler) yang berfungsi mengikat aroma dan rasa buah saat dikeringkan. Gunakan dextrin yang mempunyai nilai DE (Dextrin Equivalent) rendah (DE 10-15) agar serbuk yang diperoleh awet (tidak mudah menggumpal)
7.      Tmbahkan putih telur sejumlah 2% dari camputan tersebut di atas (20 grm untuk 1 kg buah), aduk hingga rata. Selanjutnya lakukan pengadukan (homogenisasi) dengan mixer hingga berbusa.
8.      hTuang kedalam loyang,hamparkan tipis-tipis,lalu keringkan dengan oven pada suhu 55-65oC hingga kering (6 - 8 jam)
9.      Lempengan tipis sari buah yang telah kering kemudian dihancurkan dengan blender tetapi bila ingin ukuran kasar maka tidak perlu diblender,agar ukuran halus seragam maka perli di ayak
10.  Tambahkan gula pasir /gula halus sebanyak 1/2 dari jumlah serbuk yang dihasilkan
11.  Penambahan asam sitrat (Citric Acid /Citroen Zuur) sebanyak 8 g/1 kg. Agar serbuk sari buah yang di peroleh lebih awet (Tidak cepat menggumpal sebaiknya proses penggilingan/pem-blenderan,pengayakan,pencampuran di ruangan yang kering dan sejuk.lebih baik di ruangan ber A-C)
12.  Lakukan pengemasan.
5.2. Diagram Alir
 

5.3.Peluang Untuk Memasarkan Produk
Usaha minuman sari buah ini masih banyak peluang untuk dikembangkan. Mengingat perkembangan masyarakat yangg mengignginkan kemudahan dalam setiap aspek kehidupan maka produk sari buah markisa ini bisa menjadi peluang. Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan minuman jenis sari buah murni ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baik untuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluang ekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti Singapura dan Malaysia. Kesadaran hidup sehat, daya beli konsumen, dan harga terjangkau menjadi kunci pasar. Saat ketiganya terbuka pasar tanpa batas membentang luas.

5.4. Segmentation, Targetting, Positioning
a.      Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses memilih suatu pasar ke dalam berbagai kelompok pelanggan yang berperilaku sama atau memiliki kebutuhan serupa. Pemasaran segmen, segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Adapun segmentasi pada usaha ini “PT. TEGUH BERSAMA” yaitu :
Geografi 
Wilayah Kota Medan dan beberapa kota di sekitarnya seperti kota Tebing Tinggi dan Pematang Siantar, maksud dari cakupan pasar ini adalah usaha ini akan memasok sari buah markisa ke outlet-outlet minimarket, swalayan, supermarket dan kedai kelontong yang berada di sekitar wilayah Kota Medan. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan pertumbuhan skala usaha, dimungkinkan untuk perluasan pasar sampai keluar wilayah tersebut. Penetapan segmentasi berdasarkan wilayah ini dikarenakan rencana lokasi usaha akan ditempatkan di daerah Kabupaten Langkat yang memiliki akses distribusi yang mudah untuk ke wilayah Medan dan sekitarnya.
Demografi
o   Umur 5 tahun sampai dengan 70 tahun
o   Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
o   Pendidikan SMA, D3, S1, S2, S3
o   Agama semua yang dianut oleh masyarakat Indonesia
  Perilaku
o   Tingkat pemakaian setiap hari mengkonsumsi sayuran
o   Kelas Sosial, konsumen yang mampu dan memiliki daya beli yang menegah sampai dengan tinggi

b.      Targetting
Targeting merupakan proses mengevaluasi dan membandingkan berbagai segmen pasar global, serta memilih satu atau lebih diantaranya sebagai pasar sasaran yang dinilai berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif dan efisien. Target konsumen untuk produk sari buah adalah :
o   Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
o   Remaja dan anak-anak usia sekolah
o   Swalayan dan toko klontong
c.       Positioning
Positioning adalah cara produk itu didefinisikan oleh konsumen berdasarkan sejumlah atribut atau tempat produk tertentu dipikiran konsumen secara relatif terhadap konsumen yang bersaing. Positioning berusaha menempatkan produk dalam benak pelanggan sasaran sedemikian rupa, sehingga memperoleh posisi yang unik dan unggul ini didapatkan dari berbagai diferensiasi. Positioning untuk produk sari buah markisa adalah ‘Produk sari buah sehat, bersih, dan berkualitas yang diproduksi dengan menggunakan teknologi modren’. Tag line yang dipilih untuk positioning pada produk ini yaitu : “Manisnya sehat dengan Sari buah Markisa”.. Dengan positioning ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal produk yang sehat dan ramah lingkungan, konsumen diharapkan dapat menjadi loyal dalam mengkonsumsi produk ini, dan customer diharapkan dapat terus setia untuk memasok bahan bakunya dari usaha PT TEGUH BERSAMA.









BAB VI
PENUTUP


Demikian proposal usaha ini dibuat sebagai bahan informasi mengenai persiapan pengembangan usaha dan bahan pertimbangan bagi para calon pemodal untuk mempertimbangkan keikutsertaan  dalam pendirian usaha. Tanggapan atas proposal ini diharapkan akan diterima dalam waktu yang tidak terlalu lama, paling lambat dua minggu setelah penyampaian proposal ini pada pertemuan awal.





















DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2014. Jenis-jenis buah Markisa.

Badan Statistik Daerah SUMUT. 2013. SUMUT dalam Angka 2013.

Dwi, Rukmini. R.P. 2014. PEMBUATAN MINUMAN SERBUK MARKISA MERAH. Universitas Brawijaya. Malang.

http://wikipedia.co.id.html

Sulityo Wati, Ambar. 2003. Formulasi Serbuk Minuman Markisa Ungu. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

No comments:

Post a Comment

Contoh : Makalah Studi Kelayakan Bisnis

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmat-Nyalah kami bisa menyelesaikan proposal bis...