Dilema kenaikan BBM

Baru saja kita melakukan pemilihan presiden periode 2014-2019 sudah ada saja masalah yang bergejolak di negeri tercinta ini. Belum resmi di lantik Presiden sudah mempunyai rencana yang menyengsarakan rakyat dengan menaikan harga BBM dengan alasan mengalihkan dana subsidi BBM ke pada hal-hal yang lebih urgen dan lebih menguntungkan. Masalah menaikan BBM tidak berhenti hanya disitu saja. karena BBM merupaka kebutuhan primer bagu warga Indonesia untuk kelangsungan hidupnya sehingga dampak yang di timbulkan dari kenaikan ini sangatlah luas, naiknya harga bahan pokok, ongkos angkutan umum dan berkurangnya kapasitas produksi para pelaku usaha.

      Sebenarnya solusi masalah menipisnya persediaan BBM Nasional sangatlah sederhana yaitu dengan meberdayakan kekayaan alam Indonesia dengan Biodiesel yang dapat menutupi kekurangan Biofosil. Biodiesel di peroleh dari tumbuh-tumbuhan yang terdapat di alam Indoonesia seperti kacang tanah, kelapa sawit, jarak pagar, kelapa dan lain-lain. Biodiesel juga dapat di peroleh dari limbah hasil penggorengan yaitu "Jelantah" dan hasil batang Padi "Jerami". Jika saja pemerintah Indonesia dapat memberdayakan Biodiesel ini di Indonesia tentu akan dapat mengurangi penggunaan Biofosil yang sulit terbarui. 20% saja biodiesel yang digunakan dapat mengurangi penggunaan biofosil yang cukup besar sehingga mgurangi kerugian negara dari subsidi BBM tersebut. Kalau saja pemerintah tidak egois antrian kendaraan seperti ini tidak akan terjadi di negeri ini.

Pemerintah malah asik mengeruk uang rakyat dengan memperkaya diri. Panggung politik Indonesia sudah kehilangan kepercayaan rakyat sehingga pada pemilu kemarin angka golput masih tinggi. Dilematis kenaikan BBM bukan hanya masalah BBM saja tapi lebih kepada Masalah yang menimbulkan banyak masalah. Semoga bergantinya pemerintahan dapat memperbaiki birokrasi di Indonesia yang yangg terbilang buruk.